Menjelang akhir tahun, tubuh Anda mungkin sudah demikian terkuras oleh kesibukan kerja dan pelbagai aktivitas lainnya. Atau, kapasitas memori di otak Anda mungkin sudah terlampau over-loaded, karena tuntutan kerja, kuliah, dan lain-lain, sehingga Anda merasa membutuhkan rehat sejenak dari segenap rutinitas Anda.
Jika Anda adalah kaum urban, yang sehari-sehari terbiasa berjibaku dengan kepadatan dan kemacetan lalu-lintas, sebaiknya Anda menyepi sejenak ke suatu tempat. Agar tubuh dan pikiran Anda dapat dipulihkan kembali.
Untuk itu, saya menyarankan agar Anda menyambangi Pulau Lombok, yang terletak di Nusa Tenggara Barat. Sebab, pulau ini memang tepat bagi pendatang yang tengah mencari ketenangan di sela-sela kesibukannya. Novelis Noorca Massardi, juga kerap menyepi di Pulau Lombok, guna menyelesaikan karyanya. Selain tenang, kealamian pulau ini juga masih terjaga, mirip dengan Pula Bali satu dekade sebelumnya.
Salah satu obyek wisata di Pulau Lombok yang paling banyak digemari adalah Pantai Senggigi yang terletak di bagian barat dan terbentang hampir sepanjang 10 km, dengan kesegaran udara pantai, hamparan pasir putih, pemandangan air laut biru berwarna kehijauan---termasuk pemandangan bawah laut---dan keindahan terumbu karang laut yang menjulang ke tengah. Pemandangan ini kian memukau saat senja menyapa.
Pantai Senggigi memang tersohor karena lokasinya yang sangat tepat untuk menikmati senja. Salah satu spot yang sering dimanfaatkan para turis untuk menikmati indahnya senja di Pulau Lombok, adalah pantai berupa tanjung di dekat Hotel Senggigi Beach. Di sana, pengelola hotel menyediakan area berupa sea wall, semacam tangga-tangga yang bisa diduduki sembari menikmatu panorama senja. Ya, kawasan pantai ini dilengkapi dengan pelbagai fasilitas penginapan---mulai dari hotel berbintang hingga hotel melati---tempat hiburan, hingga pasar seni yang menjajakan aneka barang seni buatan dalam negeri.
Sekitar setengah jam berjalan kaki di pantai ini, maka Anda dapat menjumpai Batu Bolong. Yakni sebuah pura yang dibangun di atas batu karang yang menjorok ke laut. Konon, dulu sering diadakan upacara pengorbanan seorang perawan, yang diumpankan kepada ikan hiu di tempat ini. Ada juga rumor seputar banyaknya wanita yang patah hati, lantas menerjunkan diri ke laut. Tak berapa jauh dari pura, terdapat sebuah bukit yang menjorok ke laut, yang disebut Tanjung Senggigi. Di tempat ini, sejauh mata memandang, kita dapat melihat Gunung Agung yang terletak di Bali.
Bagi Anda penggemar seni kerajinan tangan, maka Anda dapat mengunjungi Desa Banyu Mulek, yang terletak di selatan Lombok. Desa ini adalah pusat pembuatan gerabah khas Lombok, dan sangat diminati pelancong asing karena keunikannya.
Usai mengunjungi desa ini, Anda bisa mengalihkan perjalanan ke Surakara. Di desa ini, wanita-wanita suku Sasak, penduduk asli Pulau Lombok, sejak abad 16 telah belajar menenun secara turun-temurun, dengan peralatan dan material yang sederhana dan sangat tradisional. Ada cerita menarik di balik keterampilan menenun wanita di Surakara. Rupanya, di Surakara, seorang wanita tidak akan dicintai pria, jika tidak mempunyai keterampilan menenun.
Peninggalan Indonesia di Timor Leste
-
← Revisi sebelumnya Revisi per 23 November 2024 22.34
Baris 17: Baris 17:
== Universitas Timor Timur ==
== Universitas Timor Timur ==
Univeritas Timor ...
2 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar