Puncak Jaya Wijaya


Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para olah raga pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para minat khusus peneliti geologi dunia.

Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan gunung di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi. Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.

Menurut teori geologi, awalnya dunia hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia. Benua Eurasia pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.

Pengendapan yang sangat intensif terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.

Akibat proses pengangkatan yang terus-menerus, sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.

Puncak-puncak Jayawijaya

Puncak Jaya (dulu namanya puncak Carstenz Pyramide)
Puncak Meren.
Puncak Northwall.
Puncak Ngga Pulu.
Puncak Sudirman.
Puncak Trikora.
baca selengkapnya......

PESUT (Orcaella brevirostris)


Adalah lumba-lumba Indonesia dgn sebutan Pesut Mahakam/Wersut. Tubuh tegap, sirip punggung kecil & segitiga serta kepala bulat/tumpul dgn mata yg kecil. Tergolong lumba-lumba kecil, dgn panjang dewasa 2,0 – 2,75 m, bayi pesut 1,0 m. Pesut tdk terlalu aktif, terkadang melompat rendah, beranak antara Juni-Agustus, tapi penangkaran pesut betina melahirkan bulan Agustus (Jefferson, 1993). Makanan pesut adalah jenis-jenis ikan, mereka memancarkan air dari lubang hidung untuk menggiring & menangkap ikan. Tersebar dari utara Australia hingga Teluk Benggala, termasuk Indonesia. Di Indonesia pesut tdp di S.Mahakam (Kaltim), Teluk Kumai (Kalteng), Teluk Kendawangan (Kalbar), Segara Anakan (Cilacap) & beberapa perairan estuaria lain.

Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, pesut (Orcaella brevirostris) hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady.

Dahulu pesut pernah ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Kecuali di sungai Mahakam, di tempat ini habitat Pesut Mahakam dapat ditemukan ratusan kilometer dari lautan yakni di wilayah kecamatan Kota Bangun, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai di perairan Sungai Mahakam, danau Jempang (15.000 Ha), danau Semayang (13.000 Ha) dan danau Melintang (11.000Ha).

Pesut mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh Pesut berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat dibagian bawah - tidak ada pola khas. Sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar; tidak ada paruh. Sirip dada lebar membundar.

Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Walaupun pandangannya tidak begitu tajam dan kenyataan bahwa pesut hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun pesut merupakan 'pakar' dalam mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan. Barangkali mereka menggunakan ultrasonik untuk melakukan lokasi gema seperti yang dilakukan oleh kerabatnya di laut.

Populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu, terutama makin sibuknya lalu-lintas perairan sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesut Mahakam juga diperkirakan terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai Mahakam.
baca selengkapnya......

Obyek-obyek Wisata Di Lampung

Jenuh berwisata ke kawasan Puncak, Jawa Barat atau Pantai Anyer dan Carita, Banten? Lampung bisa menjadi alternatif destinasi liburan anda. Selain dekat dari Jakarta, potensi pariwisata di ujung selatan Pulau Sumatera ini juga cukup menjanjikan.

Selama ini warga Jakarta dan sekitarnya memilih Puncak, Anyer dan Carita sebagai tujuan liburan. Selain faktor kedekatan jika dibanding ke Bali atau Yogyakarta, juga paket-paket wisatanya relatif murah. Lampung bisa menjadi pilihan. Provinsi ini kaya obyek wisata. Paket unggulannya pun beragam, baik obyek fisik maupun atraksi.

Perjalanan menuju Lampung dapat dimulai dari pintu tol Slipi, Tomang, atau pintu tol Kebon Jeruk menuju Pelabuhan Merak, Banten kemudian diteruskan dengan menyeberangi Selat Sunda menuju Bakauheni. Merak bisa dicapai dalam tempo satu jam atau satu jam 15 menit. Di Merak, kapal cepat ke Bakauheni yang hanya berlayar siang hari antara pukul 06.00 atau 06.30 hingga pukul 17.00 atau 17.30 dengan lama berlayar 40-45 menit.

Bila anda membawa mobil pribadi, naik bus Jakarta-Bandar Lampung atau melakukan perjalanan malam hari, penyeberangan hanya dapat dilakukan dengan kapal feri selama sekitar dua jam. Lampung juga bisa dicapai melalui jalur udara. Beberapa maskapai penerbangan melayani, Bandara Radin Inten (Lampung) dan Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Bandar Lampung adalah kota yang strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai obyek wisata. Kota ini bisa dicapai dalam 1,5 jam dari Bakauheni dan 30 menit dari Bandar Udara Radin Inten. Obyek wisata pantai, budaya, alam pegunungan atau wisata petualangan di hutan dan sungai, selam dan memancing, mudah dijangkau dari kota ini.

Karena obyek yang satu dan lainnya saling berdekatan, bisa dipastikan kunjungan atau perjalanan wisata anda menjadi tidak monoton, pengalaman pun menjadi lebih beragam karena banyak tempat yang bisa dilihat.

Bandar Lampung merupakan penyatuan dua kota tua, yakni Telukbetung dan Tanjungkarang. Prasarana dan sarana tersedia cukup di sini, seperti taksi, bus dalam kota dan antarkota, kereta api, taksi antarjemput antarkota provinsi, dan pusat perbelanjaan.

Di Telukbetung terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau di Taman Dipangga. Monumen ini berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter yang ditimbulkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Taman ini merupakan bagian lokasi kantor Residen Lampung.

Rumah-rumah tradisional atau rumah adat, kawasan hutan kota dan taman kupu-kupu bisa dilihat di sini. Di banyak tempat anda bisa dengan mudah menemukan kain tapis, yaitu kain khas Lampung yang ditenun dari benang, kapas atau serat nanas secara tradisional. Kain yang disulam dengan benang emas atau benang perak sulum usus berbagai motif.

Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung. Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.

Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.

Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam. Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.

Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung. Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung.

Obyek-obyek wisata lain adalah taman purbakala, desa adat, agrowisata, makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma, kawasan batu keramat, air terjun, kubu perahu, danau dan perkampungan asli yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Semuanya mudah dijangkau dari Bandar Lampung.

Obyek-obyek wisata itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan obyek wisata Lampung. Maskotnya adalah obyek wisata Kepulauan Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dan Bukit Barisan. Tiga obyek ini sudah dikenal di seluruh dunia. Di samping obyek fisik, pariwisata Lampung juga menyajikan paket atraksi yang puncaknya adalah Festival Krakatau.

Lampung merupakan kawasan wisata alternatif yang paling diminati warga Jakarta dan daerah lain di Sumatera. Setiap akhir pekan seluruh hotel di Lampung, mulai dari hotel melati hingga hotel berbintang, selalu padat tamu. Tingkat hunian hotel di Lampung bisa mencapai di atas 65 persen. Sebagian terbesar tamu hotel datang dari Jakarta dan sekitarnya, seperti Serang dan sebagian kecil dari Palembang atau Bengkulu.

Sejak tahun 2002, tingkat hunian hotel mulai padat sejak Jumat malam. Tahun-tahun sebelumnya, hotel-hotel baru dipadati tamu mulai hari Sabtu. So, tidak perlu jauh-jauh memilih tempat liburan. Murah meriah, yang penting bisa sejenak melepas penat dari kesibukan anda di Jakarta.
baca selengkapnya......

"Gajah Sumatra" Di Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.
Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).

Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.


Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.

Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985. Sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah sekitar 290 ekor.


Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pusat Latihan Gajah Karangsari. Atraksi gajah. Way Kambas. Untuk kegiatan berkemah.Way Kanan. Penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas. Menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.
baca selengkapnya......

Indahnya Pulau Kumala


Jika Ibu Kota Jakarta punya Dunia Fantasi sebagai salah satu andalan pariwisatanya, Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Tenggarong punya Pulau Kumala sebagai tempat rekreasi utama masyarakat Kukar bahkan masyarakat Kalimantan Timur. Bedanya Dufan berada di bibir pantai, sementara Taman rekreasi Pulau Kumala berada ditengah-tengah sungai Mahakam. Kabupaten Kutai Kartanegara ternyata bukan saja sebagai Kabuten yang memiliki kekayaan bahan-bahan tambangnya, namun lebih dari itu Kukar ternyata juga menyimpan potensi pariwisata yang cukup banyak untuk di kembangkan. Salah satunya adalah obyek wisata Pulau Kumala.

Taman Rekreasi Pulau Kumala (TRPK) memang berada dalam pengelolaan Pemda Kabupaten Kukar. Namun begitu pengelolaan itu dilakukan secara profesional, ini terlihat dengan penataan lokasi-lokasi atau wahana wisata yang terihat sangat apik hingga membuat pengunjung akan terkagum-kagum.

Di bangun sejak tahun 2002, Pulau Kumala sampai saat ini telah berkembang pesat menjadi sebuah taman rekreasi yang menjadi pusat tujuan wisata bagi masyarakat Kalimantan Timur. Tidak kurang dari sepuluh wahana permainan yang bisa dinikmati, termasuk sebuah resor dengan harga yang relatif terjangkau.

Taman Rekreasi Pulau Kumala relaif mudah dijangkau, karena letaknya begitu dekat dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Kukar, Tenggarong. Transportasi menuju Pulau Kumalapun sangat mudah, anda bisa menggunakan kapal motor yang hanya memerlukan waktu sekitar dua menit dari pelabuhan, bagi pengnjung yang takut menumpang perahu, pengelolapun menyediakan kereta gantung. Kedua jenis transportasi ini mematok tarif yang sangat murah dan pasti terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Pulau Kumala dahulu merupakan pulau kosong yang selalu tenggelam manakala Sungai Mahakam meluap naik. Pada tahun 2002 Pemkab Kukar melakukan reklamasi dan selanjutnya membangun Pulau Kumala menjadi sebuah taman rekreasi lengkap dengan resor dan alat transportasinya.

Untuk memasuki area Taman Rekreasi Pulau Kumala anda cuma perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 2000 untuk sekali masuk, sementara untuk menikmati wahana yang berada di taman rekreasi ini tarifnya bervariasi antara Rp. 1500 s/d Rp. 10.000 untuk satu permainan(tarif saat ini).

Ada sekitar sepuluh sarana permainan yang bisa anda nikmati, seperti halnya Dunia Fantasi di Jakarta, Taman Rekreasi Pulau Kumalapun menyediakan permainan-permainan yang tidak jauh berbeda seperti jet clotser, Bombom Car, Komedi putar, Sky Tower bahkan Gocart dan kereta gantung.

Bagi yang hobi berkeliling, Taman rekreasi Pulau kumala menyediakan kereta mini yang akan membawa anda berkeliling untuk menikmati keindahan Pulau Kumala yang luasnya mencapai 81,7 hektare yang ditempuh dengan waktu selama 45 menit. Taman rekreasi Pulau Kumala juga menyediakan arena pemancingan bagi anda yang hobi duduk sambil menunggu umpan anda dilahap berbagai jenis ikan.

Bagi anda yang gemar dengan wisata sejarah, tepat di depan taman Wisata Pulau Kumala terdapat Museum Mulawarman yang menyimpan berbagai benda-benda pubakala peninggalan kerajaan Islam Kutai, selain itru di area kompleks museum juga terdapat kios-kios yang menjual berbagai macam cindera mata khas Kutai maupun cindera mata khas Kalimantan Timur.
Selain kedua tempat pelancongan tersebut, Kutai Kartanegara juga memiliki banyak tempat pariwisata untuk di nikmati, diantaranya Desa Brubus yang berada di sekitar daerah Muara Kaman yang merupakan bekas pusat pemerintahan Kerajaan Kutai. Desa Brubus terletak sekitar 48 mil Kota Tenggarong, di desa ini dapat ditemui berbagai peninggalan kerajaan Hindu tertua di Indonesia seperti batu kepala babi, Lesong Batu dan lain-lain.

Selain di di daerah tenggarong, Muara Kaman, dan Kota Bangun diwilayah Samboja juga terdapat sebuah tempat wisata yang cukup terkenal yaitu Wisata Alam Bukit Bengkirai. Bukit Bengkirai Merupakan kawasan wisata alam dan petualangan yang terletak di Kecamatan Samboja, sekitar 58 km dari arah kota Balik papan.

Kawasan ini merupakan bagian dari hutan hujan tropis yang dilindungi, dalam kawasan ini terdapat jembatan tajuk yang menjadi daya tarik para wisatawan nusantara maupun mancanegara. Kawasan ini juga menjadi salah satu tempat untuk melakukan penelitian alam dan kehutanan yang telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti lamin pertemuan, restoran, serta cotage yang dapat disewa dengan menghubungi PT. Inhutani Balikpapan, telp (0542) 736066 – 734644.
baca selengkapnya......

Wisata Goa di Jawa Tengah

1.GOA JATIJAJAR

Terletak 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda lutung kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera.Goa Jatijajar.

2.GOA PETRUK

Terletak 7 Km selatan Goa Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti.Gua Petruk terletak tidak jauh dari Gua Jatijajar, kurang lebih 4.5 km ke arah selatan. Gua ini berada di dukuh Mandayana Desa Candirenggo Kecamatan Ayah, kabupaten Kebumen. Sebelum sampai ke mulut gua, jalannya sudah mendaki undak-undakan yang cukup jauh. Sempat saya beristirahat beberapa kali karena kelelahan. Tetapi setelah melihat mulut gua saya jadi bersemangat kembali. Rupanya gua ini sangat indah. Dari petugas saya mendapatkan informasi katanya gua ini dapat ditelusuri sejauh 350 meter dan kondisinya masih alami belum tersentuh campur tangan pengelola/manusia. Sebenarnya gua ini masih bisa ditelusuri lagi dan bisa menembus ke pantai. Yang saya baca-baca (tidak tahu benar atau tidaknya) menurut Dr. Koo yang ahli soal gua, katanya Gua Petruk ini merupakan Gua terindah di seantero Nusantara. Tapi menurut saya gua ini memang indah sekali. Saya sangat suka karena di dalam gua ada rongga yang setinggi seratusan meter dengan ornamen yang aneh-aneh. Saya membayangkan andai saja saya bisa meluncur menggunakan tali dari ujung rongga paling atas ke dasar gua pasti asyik sekali. Stalaktit di gua petruk juga masih sering meneteskan air dan di dasar gua juga agak berlumpur dan ada kali kecil. Saking anehnya bentuk-bentuk stalaktit dan stalagmitnya, nama-namanya pun terdengar aneh, seram, atau lucu, misalnya: batu layon (mirip mayat), bajul putih (mirip buaya), atau batu helikopter, dan lain-lain. Bahkan ada stalaktit yang menggantung di lantai gua yang rendah yang bulat-bulat mirip payudara. Di dalam gua ini juga terlihat adanya sejumlah sendang dan air terjun kecil. Penerangan di dalam gua petruk belum ada, hanya ada beberapa lampu petromak yang diletakkan di dekat mulut gua, selebihnya gelap gulita. Di mulut gua banyak warga yang bersedia menjadi guide dan menyewakan lampu dan sandal. Karena saya membawa headlamp sendiri, saya tidak menggunakan jasa mereka. Di dalam gua saya sempat beberapa kali mendengar suara jangkrik dan di depan mulut gua saya juga sempat menjumpai ular berwarna coklat yang jatuh dari pohon.

3.Goa Lawa

Tidak seperti gua yang biasanya ada di Indonesia yang biasanya berada di lereng bukit dan batuan kapur sehingga akan timbul stalagtit dan stalagmit, Gua lawa ini memiliki keistimewaan karena dibentuk dari proses pendinginan lava, sehingga batuannya keras dan kuat tanpa menimbulkan stalagtit dan stalagmit. Untuk bisa melihat dari dekat keindahan Gua Lawa ini, kita harus menuruni lubang tanah dan menelusuri lorong-lorongnya. Obyek Wisata Goa Lawa terletak di Desa Sirawak Kecamatan Karangreja ± 27 km dart kota Purbalingga. Udaranya sejuk dan bersih dengan panorama yang sangat indah, karena terletak dilereng sebelah timur Gunung Slamet dengan ketinggian ± 900 m permukaan air laut. Goa Lawa ini terbentuk dari aliran lava yang membeku dan Gunung Slamet. Pada komplek Goa Lawa dilengkapi pula dengan beberapa sarana : Taman Lokarta, Taman Kenanga, Panggung Gembira dan Musholla.

4.Goa Seplawan

teletak di desa Donorejo kecamatan Kaligesing. Kabupaten Purworejo. Dalam goa ini ditemukan area emas Dewa Syiwa dan Dewi Parwati. Goa ini menyajikan stalagtit dan stalagmit yang menakjubkan dengan ornamen ctincling goa yang menyerupai ikan. Di dalam goa kita menikmati ornamen yang menghiasi dinding goa sepanjang 700 m. Walaupun banyak cabang, anda tidak perlu kuatir karena goa sudah diiengkapi dengan penerangan yang cukup. Objek wisata inipun telah dilengkapi dengan pendukung yang memadai salah satunya adalah gardu pandang. Melalui gardu pandang kita bisa menikmati panorama dengan latar belakang Gunung Kelir. Bahkan saat cuaca cerah Kota jogja terlihat jelas dari gardu ini.

5.Goa Kreo

Goa Kreo adalah sebuah goa kecil yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijogo saat mencari kayu jati guna membangun Masjid Agung Demak. Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijogo bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata "Kreo" berasal dari kata "Mangreho" yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu. Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bertemu dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati aliran sungai yang dingin dan segar di bagian bawah daerah ini.

6.GOA KISKENDO

Goa ini terletak di desa Trayu, Kecamatan Singorojo, 15 kilometer ke arah selatan dari Kota Kendal lewat kota Kaliwungu. Setelah menyusuri jalan setapak yang berbatu, pengunjung mulai memasuki mulut goa yang cukup curam. goa-goa kecil seperti Goa Lawang, Goa Pertapaan, Goa Tulangan, Goa Kempul dan Goa Kampret.
Mengalirnya anak sungai yang membentuk cekungan di dalam goa menambah sejuk dan indah suasananya. Cekungan anak
sungai ini dikenal dengan sebutan Kedung Jagan.

7.GOA TERAWANG

Goa Terawang merupakan obyek wisata alam, terbentuk di daerah endapan batu Gamping Pegunungan Kapur Utara berumur + 10 juta tahun. Terletak di Desa Kedungwungu Kecamatan Todanan kawasan Hutan KPH Blora + 35 Km. arah Barat Kota Blora. Goa Terawang mempunyai panjang alur/terawang terpanjang + 180 m dengan kedalaman 5-11 m dibawah permukaan tanah. Didalamnya terdapat stalakmit dan stalaktit yang sangat indah dan menawan. Di kawasan ini pula terdapat beberapa goa-goa yang tidak kalah menariknya, antara lain goa Kidang, Goa Suru, Goa Manuk, dll.
baca selengkapnya......

Taman Laut Bunaken, Manado

Kalau kita ke Manado, Sulawesi Utara, ada ungkapan terkenal yang menggambarkan ciri khas Manado yaitu 4 B. Kependekan dari Bubur Manado, Bunaken, Boulevard, dan Bibir Manado.

B yang pertama merujuk kepada makanan khas Manado yaitu Bubur Manado. Terbuat dari campuran nasi bubur, labu kuning, singkong rebus, irisan jagung, sayuran bayam, daun suraung, dan bumbu penyedap lainnya. Rasanya luar biasa nikmat. Bubur Manado yang nikmat dan terkenal di kota Manado terletak di Jalan Wakeke. Karenanya restoran yang menjual Bubur Manado tersebut selalu disebut Restoran Wakeke. Bubur Manado lebih enak jika dicicipi bersama Nikei, sejenis peyek yang terbuat dari gerusan ikan teri kecil-kecil, dan goreng ikan Cakalang Fufu. Selain itu bisa juga dinikmati dengan tahu goreng dan peyek jagung.

B yang kedua adalah Bunaken. Taman laut terkenal yang ditemukan oleh Pangeran Bernard. Keindahannya taman laut Bunaken menyamai keindahan karang laut di Great Barrier, Australia. Di laut Bunaken akan kita temukan salah satu jenis ikan purba yaitu ikan choelacant (ikan raja laut) yang hidup dikedalaman 80 meter. Ikan ini biasa dinamakan Selakan oleh masyarakat. Ikan jenis ini hanya hidup di dua tempat yaitu di Bunaken dan di laut Komoro, Afrika Barat Laut. Ikan ini ditemukan oleh Mark V. Erdmann. Mark pertama kali melihat ikan ini tertangkap jaring nelayan (karena biasa ditangkap nelayan lokal), setelah diteliti ternyata ikan yang tertangkap jaring nelayan itu merupakan salah satu jenis ikan purba yang langka dan dilindungi.

B yang ketiga adalah Boulevard. Merujuk kepada salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Kota Manado yang menjorok ke laut hasil reklamasi pantai. Di jalan Boulevard inilah banyak kita temukan mal-mal, hotel, restoran, dan kegiatan bisnis lainnya. Kawasan ini ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah di Sulut.

dan B yang terakhir adalah Bibir Manado. Ungkapan ini lebih merujuk kepada sikap masyarakat Manado dan Sulut baik laki-laki dan perempuan yang selalu murah senyum (keep smiling), supel (ekstrovet) dan ramah (hospitality). Coba saja anda bertanya kepada mereka, pasti akan dijawab dengan suka cita dan senang hati. Namun kadang-kadang, ungkapan B yang terakhir ini sering disalah artikan bahwa perempuan Manado itu 'gampangan'.

Ini kali kedua saya berkunjung ke Manado, setelah sebelumnya tahun 2005 lalu. Perubahan terasa nyata disepanjang kawasan Boulevard. Sebelumnya masih tampak sebagai kawasan reklamasi pantai, tapi sekarang sudah berubah menjadi kawasan bisnis baru dan ramai.

Kalau sebelumnya saya hanya mengunjungi Bunaken, tapi untuk yang sekarang saya menyempatkan diri untuk berkunjung juga ke Danau Tondano di Tomohon. Kawasan wisata pinggir danau yang terletak 30 km dari kota Manado.
baca selengkapnya......