1.GOA JATIJAJAR
Terletak 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda lutung kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera.Goa Jatijajar.
2.GOA PETRUK
Terletak 7 Km selatan Goa Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti.Gua Petruk terletak tidak jauh dari Gua Jatijajar, kurang lebih 4.5 km ke arah selatan. Gua ini berada di dukuh Mandayana Desa Candirenggo Kecamatan Ayah, kabupaten Kebumen. Sebelum sampai ke mulut gua, jalannya sudah mendaki undak-undakan yang cukup jauh. Sempat saya beristirahat beberapa kali karena kelelahan. Tetapi setelah melihat mulut gua saya jadi bersemangat kembali. Rupanya gua ini sangat indah. Dari petugas saya mendapatkan informasi katanya gua ini dapat ditelusuri sejauh 350 meter dan kondisinya masih alami belum tersentuh campur tangan pengelola/manusia. Sebenarnya gua ini masih bisa ditelusuri lagi dan bisa menembus ke pantai. Yang saya baca-baca (tidak tahu benar atau tidaknya) menurut Dr. Koo yang ahli soal gua, katanya Gua Petruk ini merupakan Gua terindah di seantero Nusantara. Tapi menurut saya gua ini memang indah sekali. Saya sangat suka karena di dalam gua ada rongga yang setinggi seratusan meter dengan ornamen yang aneh-aneh. Saya membayangkan andai saja saya bisa meluncur menggunakan tali dari ujung rongga paling atas ke dasar gua pasti asyik sekali. Stalaktit di gua petruk juga masih sering meneteskan air dan di dasar gua juga agak berlumpur dan ada kali kecil. Saking anehnya bentuk-bentuk stalaktit dan stalagmitnya, nama-namanya pun terdengar aneh, seram, atau lucu, misalnya: batu layon (mirip mayat), bajul putih (mirip buaya), atau batu helikopter, dan lain-lain. Bahkan ada stalaktit yang menggantung di lantai gua yang rendah yang bulat-bulat mirip payudara. Di dalam gua ini juga terlihat adanya sejumlah sendang dan air terjun kecil. Penerangan di dalam gua petruk belum ada, hanya ada beberapa lampu petromak yang diletakkan di dekat mulut gua, selebihnya gelap gulita. Di mulut gua banyak warga yang bersedia menjadi guide dan menyewakan lampu dan sandal. Karena saya membawa headlamp sendiri, saya tidak menggunakan jasa mereka. Di dalam gua saya sempat beberapa kali mendengar suara jangkrik dan di depan mulut gua saya juga sempat menjumpai ular berwarna coklat yang jatuh dari pohon.
3.Goa Lawa
Tidak seperti gua yang biasanya ada di Indonesia yang biasanya berada di lereng bukit dan batuan kapur sehingga akan timbul stalagtit dan stalagmit, Gua lawa ini memiliki keistimewaan karena dibentuk dari proses pendinginan lava, sehingga batuannya keras dan kuat tanpa menimbulkan stalagtit dan stalagmit. Untuk bisa melihat dari dekat keindahan Gua Lawa ini, kita harus menuruni lubang tanah dan menelusuri lorong-lorongnya. Obyek Wisata Goa Lawa terletak di Desa Sirawak Kecamatan Karangreja ± 27 km dart kota Purbalingga. Udaranya sejuk dan bersih dengan panorama yang sangat indah, karena terletak dilereng sebelah timur Gunung Slamet dengan ketinggian ± 900 m permukaan air laut. Goa Lawa ini terbentuk dari aliran lava yang membeku dan Gunung Slamet. Pada komplek Goa Lawa dilengkapi pula dengan beberapa sarana : Taman Lokarta, Taman Kenanga, Panggung Gembira dan Musholla.
4.Goa Seplawan
teletak di desa Donorejo kecamatan Kaligesing. Kabupaten Purworejo. Dalam goa ini ditemukan area emas Dewa Syiwa dan Dewi Parwati. Goa ini menyajikan stalagtit dan stalagmit yang menakjubkan dengan ornamen ctincling goa yang menyerupai ikan. Di dalam goa kita menikmati ornamen yang menghiasi dinding goa sepanjang 700 m. Walaupun banyak cabang, anda tidak perlu kuatir karena goa sudah diiengkapi dengan penerangan yang cukup. Objek wisata inipun telah dilengkapi dengan pendukung yang memadai salah satunya adalah gardu pandang. Melalui gardu pandang kita bisa menikmati panorama dengan latar belakang Gunung Kelir. Bahkan saat cuaca cerah Kota jogja terlihat jelas dari gardu ini.
5.Goa Kreo
Goa Kreo adalah sebuah goa kecil yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijogo saat mencari kayu jati guna membangun Masjid Agung Demak. Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijogo bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata "Kreo" berasal dari kata "Mangreho" yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu. Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bertemu dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati aliran sungai yang dingin dan segar di bagian bawah daerah ini.
6.GOA KISKENDO
Goa ini terletak di desa Trayu, Kecamatan Singorojo, 15 kilometer ke arah selatan dari Kota Kendal lewat kota Kaliwungu. Setelah menyusuri jalan setapak yang berbatu, pengunjung mulai memasuki mulut goa yang cukup curam. goa-goa kecil seperti Goa Lawang, Goa Pertapaan, Goa Tulangan, Goa Kempul dan Goa Kampret.
Mengalirnya anak sungai yang membentuk cekungan di dalam goa menambah sejuk dan indah suasananya. Cekungan anak
sungai ini dikenal dengan sebutan Kedung Jagan.
7.GOA TERAWANG
Goa Terawang merupakan obyek wisata alam, terbentuk di daerah endapan batu Gamping Pegunungan Kapur Utara berumur + 10 juta tahun. Terletak di Desa Kedungwungu Kecamatan Todanan kawasan Hutan KPH Blora + 35 Km. arah Barat Kota Blora. Goa Terawang mempunyai panjang alur/terawang terpanjang + 180 m dengan kedalaman 5-11 m dibawah permukaan tanah. Didalamnya terdapat stalakmit dan stalaktit yang sangat indah dan menawan. Di kawasan ini pula terdapat beberapa goa-goa yang tidak kalah menariknya, antara lain goa Kidang, Goa Suru, Goa Manuk, dll.
Wikipedia:Warung Kopi (Kebijakan)
-
Tugas interwiki ke Wikidata artikel museum buatan saya
← Revisi sebelumnya Revisi per 23 November 2024 13.32
Baris 944: Baris 944:
* '''Sudah selesai''...
2 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar