Taman Laut Bunaken, Manado

Kalau kita ke Manado, Sulawesi Utara, ada ungkapan terkenal yang menggambarkan ciri khas Manado yaitu 4 B. Kependekan dari Bubur Manado, Bunaken, Boulevard, dan Bibir Manado.

B yang pertama merujuk kepada makanan khas Manado yaitu Bubur Manado. Terbuat dari campuran nasi bubur, labu kuning, singkong rebus, irisan jagung, sayuran bayam, daun suraung, dan bumbu penyedap lainnya. Rasanya luar biasa nikmat. Bubur Manado yang nikmat dan terkenal di kota Manado terletak di Jalan Wakeke. Karenanya restoran yang menjual Bubur Manado tersebut selalu disebut Restoran Wakeke. Bubur Manado lebih enak jika dicicipi bersama Nikei, sejenis peyek yang terbuat dari gerusan ikan teri kecil-kecil, dan goreng ikan Cakalang Fufu. Selain itu bisa juga dinikmati dengan tahu goreng dan peyek jagung.

B yang kedua adalah Bunaken. Taman laut terkenal yang ditemukan oleh Pangeran Bernard. Keindahannya taman laut Bunaken menyamai keindahan karang laut di Great Barrier, Australia. Di laut Bunaken akan kita temukan salah satu jenis ikan purba yaitu ikan choelacant (ikan raja laut) yang hidup dikedalaman 80 meter. Ikan ini biasa dinamakan Selakan oleh masyarakat. Ikan jenis ini hanya hidup di dua tempat yaitu di Bunaken dan di laut Komoro, Afrika Barat Laut. Ikan ini ditemukan oleh Mark V. Erdmann. Mark pertama kali melihat ikan ini tertangkap jaring nelayan (karena biasa ditangkap nelayan lokal), setelah diteliti ternyata ikan yang tertangkap jaring nelayan itu merupakan salah satu jenis ikan purba yang langka dan dilindungi.

B yang ketiga adalah Boulevard. Merujuk kepada salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Kota Manado yang menjorok ke laut hasil reklamasi pantai. Di jalan Boulevard inilah banyak kita temukan mal-mal, hotel, restoran, dan kegiatan bisnis lainnya. Kawasan ini ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah di Sulut.

dan B yang terakhir adalah Bibir Manado. Ungkapan ini lebih merujuk kepada sikap masyarakat Manado dan Sulut baik laki-laki dan perempuan yang selalu murah senyum (keep smiling), supel (ekstrovet) dan ramah (hospitality). Coba saja anda bertanya kepada mereka, pasti akan dijawab dengan suka cita dan senang hati. Namun kadang-kadang, ungkapan B yang terakhir ini sering disalah artikan bahwa perempuan Manado itu 'gampangan'.

Ini kali kedua saya berkunjung ke Manado, setelah sebelumnya tahun 2005 lalu. Perubahan terasa nyata disepanjang kawasan Boulevard. Sebelumnya masih tampak sebagai kawasan reklamasi pantai, tapi sekarang sudah berubah menjadi kawasan bisnis baru dan ramai.

Kalau sebelumnya saya hanya mengunjungi Bunaken, tapi untuk yang sekarang saya menyempatkan diri untuk berkunjung juga ke Danau Tondano di Tomohon. Kawasan wisata pinggir danau yang terletak 30 km dari kota Manado.

Tidak ada komentar: