Jam Gadang


Didirikan oleh Controleur Rook Maker pada tahun 1926 yang berlokasi di pusat kota, bangunan ini dirancang oleh Putra Minangkabau Jazid dan Sutan Gigih Ameh. Jam Gadang ini merupakan lambang Kota Wisata Bukittinggi yang dikelilingi oleh taman bunga dan pohon-pohon pelindung, yang dapat memberikan kesejukan dan berfungsi sebagai alun-alun kota. Dari puncaknya kita dapat rnenikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam sekitar Bukittinggi vang dihiasi Gunung, Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. Salah satu keunikan Jam Gadang adalah angka empat yang ditulis dengan empat buah angka satu Romawi yang seharusnya ditulis dengan angka empat Romawi.


Disekitar Jam Gadang ini juga telah dibangun taman yang menambah semarak dan indahnya lokasi tersebut dengan berbagai bunga dan pepohonan serta fasilitas tempat duduk dan digunakan untuk menikmati pemandangan kota yang sangat menawan, sambil menikmati makanan spesifik. Selain itu disekitar Jam Gadang terdapat Istana Bung Hatta atau Tri Arga dan terdapat sebuah plaza yaitu Plaza Bukittinggi.

Menara tinggi dengan jam di puncaknya ini, merupakan landmark kota Bukittinggi. Bila anda berkunjung kesini, jangan pernah lupa untuk berfoto sebagai kenang-kenangan! Dan bila anda termasuk orang yang teliti, anda pun akan tahu keanehan yang terdapat pada puncak jam gadang! Anda juga tak perlu takut lupa akan waktu, karena jam gadang akan memberitahukan sang waktu untuk anda. Saya mengunjungi jam gadang dalam dua waktu yang berbeda, yakni siang dan malam. Di kedua waktu ini, jam gadang memiliki keelokan tersendiri. Di siang hari, jam gadang terlihat megah, sedangkan di malam hari nampak sangat eksotis, apalagi ditemani kerlip lampu di sekitarnya.

Denyut kehidupan di sekitar jam raksasa ini juga tak pernah berhenti. Pagi, siang, sore ataupun malam selalu penuh dengan aktivitas. Penduduk setempat banyak yang memanfaatkan kemahsyuran jam gadang demi sesuap nasi. Rata-rata mereka menjajakan cindera mata dan makanan kepada pengunjung, bahkan beberapa di antaranya menjadi pelukis dadakan.

Tidak ada komentar: